Berkat pengalaman dua tahun di podium Singapore Formula Drift, Djan mampu membungkam drifter pemula FangaDan maupun Ryuji Miki drifter D1 Championship 2004 Japan.
Drifting telah tumbuh berkembang pesat sejak satu dekade lalu saat pertama kali para drifter Jepang memperkenalkan kepada khayalak motorsport dunia. Cabang motorsport yang awalnya ilegal ini kini menjelma menjadi sebuah kegiatan balap yang seru dan menghibur penonton dimanapun drifting berlangsung. Cara penilaiannya pun cukup unik, tidak seperti motorsport lainnya yang mana pebalap tercepat menyentuh garis finish adalah jawaranya. Dalam drifting, juri lebih menekankan pada empat kriteria; kecepatan, jalur, sudut, dan kesan secara keseluruhan atau (speed, line, angle & overall impression).
Sejak 16 besar klasmen drifter, drifter Malaysia, Tengku Djan Ley menunjukan performa yang baik dari dimulainya tsuiso battle (tandem) yang semakin mengkrucutkan posisi klasmen hingga tersisa empat drifter saja. Dan berkat pengalamannya Djan dapat menguasai Nissan Silvia S13 selama tiga babak kompetisi. Bahkan di babak final melawan rekan senegaranya Tan Tat Wei yang memakai Toyota AE86 diwarnai dengan senggolan yang membuat keduanya mencium tembok di tikungan kedua yang membuat keduanya tie (seri). Maka para juri mempersilahkan keduanya untuk tampil kembali sebanyak dua kesempatan. Disini terlihat Djan sangat konsisten mempertahankan pergerakan mobilnya yang membuat dia keluar sebagai pemenang untuk kedua kali di Singapore Formula Drift.
Photo by Me using Nikon D70X owned by Tommy Novel, Lens Nikkor Tele 200 mm thanks to Autocar. Many thanks to Goodyear Indonesia
No comments:
Post a Comment